Senin, 20 Februari 2017

Apa yang saya rasakan hari ini 20/02/2017

Saya tidak pernah tau persis apakah saya harus berterima kasih atau saya harus marah karena kamu bisa tiba tiba datang dan masuk ke ruang mimpi saya. Saya bingung.

Terima kasih telah datang dan sedikit mengobati rasa rindu saya yang menggunung.
Terima kasih telah memeluk dan enggan melepas saya pergi dalam tidur.
Terima kasih telah membuat saya merasa tidak sia sia dan gagal dalam bayangan.

Tapi saya marah.
Kenapa kamu harus datang?
Apa kamu merasakan hal hal bodoh ini juga?
Saya selalu merasa bodoh dihadapan kamu saya benci.
Apa kamu tau saya sebodoh ini?
Apa kamu tau sekuat apa saya menahan tangan ini agar tetap diam?
 


Sabtu, 18 Februari 2017

insecurities

Malam ini ada serupa keraguan dalam diri saya terkait hal-hal yang selama ini selalu saya asumsikan.

Bagaimana jika ternyata asumsi yang selalu saya kira adalah suatu pembenaran ternyata hanya kepurapuraan.

Saya ragu.

Apakah selama ini apa yang selalu saya bicarakan hanyalah sebuah kata kata penghiburan yang hanya berfungsi sebagai pembatas antara kebenaran.

Cermin itu terlalu menakutkan.

Apa yang tersembunyi dibalik cermin itu? Saya benar benar terlalu penakut untuk mencari tau.

Malam ini saya sadar saya hanyalah seseorang yang bahkan takut pada diri sendiri, takut jika hal-hal yang saya pikirkan adalah nyata adanya.

Ketidakpercayaan ini benar benar menyita waktu saya.

Rabu, 08 Februari 2017

apa yang saya rasakan sampai saat ini.

 Hasil gambar untuk aesthetic

Rasanya ingin mengajukan pertanyaan 'have u ever miss me?' 'have u ever want to call me?'

I miss you a lot if you want to know.

Tapi saya benci kamu trust me.

Kamu buat saya stuck.

Ini saya atau kamu yang buat saya diam sendirian.

Apakah kamu yang pergi dengan kaki kamu sendiri atau saya yang mendorong kamu jauh?

Perlu kamu tau hidup saya sudah lebih tenang sebelumnya,tapi kenapa kamu datang lagi?

Kita tidak akan pernah bisa berteman saya sudah bilang.

Tidak akan.

Saya tidak bisa.

Ini terlalu rumit.

Saya benci kamu karena kamu buat saya sebodoh ini.

Oke ini pertanyaan terakhir.

Bisakah kamu pergi jauh?

Atau bisakah kamu sedekat dulu?


jurnal 08 februari 2017

hi this is my journal i wanna write something which is makes me sick so yesterday 07/02/17 one of my best friend lulus kuliah so seperti biasa kita sebagai sahabatnya dateng bawa bunga dan bla bla but that day makes me realize kita udah gede umur kita udah 24 th (kita seumuran) kita udah bukan anak SMA so the conversation turn into something like married, calon suami dll.
Gue gatau mungkin gue kurang normal or something tapi gue ngerasa why it is too much? maksudnya kenapa seakan nikah adalah goals hidup? no offense i mean if your life goals is making family having child is okay but i don't know i always think life is not about married having child growing up with them and then getting old and die.
gue yang punya pikiran kaya nikah tuh bukan segalanya dan suka mikir kayanya nikah nanti dulu karena gue mau push diri gue dulu until my limit selalu dianggap aneh.
Kadang karena social pressure juga sih pernah mikir should i giving up my dream for just fill their expectation? but i'll feel wrong with my life then.
Ok gue ga pernah bilang gue gamau nikah tapi gue cuma bilang nanti please gue pengen puas sama diri gue sendiri dulu,gue pengen s2 dulu pengen cari beasiswa ke luar negeri dulu please wait me ya jodoh? i will find you in our right moment.


 i will.